Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Menyesal

Aku tidak tahu mengapa kata itu kadang hinggap difikiranku, entah aku menyesal untuk apa. Mungkin tentang mu yang tak lagi akan sama dalam ceritaku. Aku menyesal untuk sebuah rindu yang hinggap di sudut hati itu, karena aku tidak bisa melakukan apapun untuknya. Aku tidak bisa mencari jalan keluar untuk melepaskannya. Aku dan rindu itu sama-sama terluka.

Katamu

Aku menangis bersama gelapnya malam ini Menangisi kamu.. Yah kamu yang akan pergi meninggalkanku selamanya Kamu ingin pergi dari sisiku Kamu ingin menghilang dari pandanganku Kamu ingin aku melupakanmu Aku tidak bisa! Katamu aku akan baik-baik saja tanpamu Katamu aku akan lebih bahagia tanpamu Kamu penipu ! Aku terluka tanpamu Aku sakit tanpamu Kepergianmu hanya mengirimiku luka !

Janjimu

Aku masih ingat semua janjimu Tentang bagaimana kuatnya rasamu untuk tetap menyayangiku Bagaimana bertahannya kamu untuk menjadi benteng pelindungku Meski kita tak lagi berbagi rasa itu.. Tapi janjimu, kamu akan melupakannya bukan? Dan memberikannya pada orang lain Aku tidak ingin kamu menggantikan aku dengan siapapun Aku ingin janjimu tetap milik ku Aku ingin kamu tetap untukku bagaimanapun keadaan kita.. Aku pernah melepaskanmu, tapi aku tidak pernah bisa melepaskanmu. Aku berpura-pura baik saat kamu mulai menjauh Aku tidak sekuat itu ! Aku ingin kamu tetap disini Satu langit bersamaku Jangan meninggalkanku Tetaplah menjadi janji itu

Aku Berharap

Aku pernah berharap Aku tetap bisa bersamamu meskipun aku bukan akan menjadi sesuatu yang istimewa lagi buatmu Aku hanya suka jika kita masih bisa bersama Mungkin aku masih membutuhkanmu Atau aku memang selalu membutuhkanmu Atau aku terlalu nyaman dengan kehadiranmu Aku belum bisa melepaskanmu.. Apakah itu salah? Bukan, sebenarnya aku tidak ingin melepaskanmu Aku tidak bisa melepaskanmu Egoiskan aku? Meski nyatanya kita sudah tak lagi mengikat rasa Aku berharap.. Aku bisa terus mendengar nyanyianmu Meskipun sulit mengakui aku rindu Aku sunggu rindu kamu Kamu yang pernah bernyanyi untukku Kamu yang pernah menjadi penyemangatku Kamu yang pernah menjadi segalanya dalam hidupku Aku berharap waktu akan mati Waktu akan berhenti Agar aku tak merasakan sakitnya kehilanganmu Yah.. Akhirnya aku harus kehilangamu sekarang

Gerimis

Gerimis Rintik gerimis mengobrak abrik ingatan masa lalu, Menimbulkan kenangan yang ku tenggelamkan. Disudut jendela, aku akan mengingatmu sambil melihat rintik gerimis yang berjatuhan di balik kaca. Kadang-kadang aku menuliskan namamu pada uap kaca yang menyelubung, meski aku tahu yang ku lakukan hanya akan membuat rasa sakit yang tak bisa ku hilangkan begitu saja meskipun gerimis telah usai. Karena kamu tidak akan datang setelah gerimis berhenti.