Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Proses Melepaskan Untuk Kesekian Kalinya

Entah sudah berapa kali aku berada di posisi ini.. Proses melepaskanmu untuk kesekian kali, Dan aku terjebak dalam problematika perasaanku yang kusut, perasaan yang kurajut tak tentu arah.. Aku menangis setiap kali ada dalam situasi ini, aku tidak bisa bekerja sama dengan hati dan otakku yang enggan sinkron, aku tidak bisa mengontrol apapun dalam ketidak mengertianku ini.. Berkali-kali aku mencoba melepaskanmu dengan segala macam cara, dan semua selalu berakhir dengan kekalahanku. Aku ingin keluar dari zona menyakitkan ini, sungguh ada sesuatu yang tidak nyaman saat kenyataan mempertemukan ku dengan keharusan diri untuk melepaskanmu, "melepaskanmu", sesuatu yang sebenarnya paling ku hindari sejak mengenalmu, tapi aku yang malah memujudkan situasi ini.. Aku takut jika kali ini aku tak benar-benar melepaskanmu, aku yang akan terluka karena melihatmu bahagia bersamanya, kebahagiaan yang tidak bisa ku penuhi dalam hidupmu, Proses melepaskan ini begitu lelah, kadang aku aku

Perubahan

Aku sudah menemukanmu berubah di sana, berdiri di jalan yang berada jauh denganku, Punggungmu saksi dari kepergianmu yang sejati.. Kepergian sejati? Kepergian yang tidak akan pernah membalikanmu menghadapku lagi, Karena bagimu aku cahaya pudar yang siap kau hilangkan. Perubahan kenyataan membuatku mengerti, aku tidak berkuasa sedikitpun tentang takdir, Tapi aku berperan menimbulkan perubahan itu untukmu, Perubahan yang kini menyakitiku sendiri, Stupid?! Aku tidak bisa baik-baik saja melihatmu berubah, Apa mau ku?!! Aku sudah siap kehilanganmu bukan, kau juga tahu itu, tapi kenapa? Kenapa aku yang ingin menghentikan perubahan ini!! Kenapa aku takut melihatmu benar2 melupakanku, Kenapa aku takut melihatmu bahagia denganya. Kenapa aku sedih menyadari perubahanmu, Mengapa aku menangis melihatmu membangun dinding pembatas di antara kita. Aku ingin menghilang bersama-sama.. Agar aku tak menyadari kepergianmu.. Agar kita tak pernah melihat perubahan.

Menghilang

Aku menyadarinya, jelas, aku sudah menyadarinya sekarang dan aku tidak bisa menghindarinya lagi, aku harus mengakui itu.. Aku sudah tidak bisa melihat bintang timur itu lagi di sana.. Aku benar-benar tidak bisa melihatnya lagi.. Tidak bisa. Entah bagaimana aku tidak bisa menemukannya lagi.. Bintang itu sudah menghilang. Ada kehampaan menyelinap masuk dan menusuk sakit di hati.. Semua terjadi karena otakku baru saja menyuruhku berfikir tentang logika yang nyata, bahwa aku sudah kehilangan dan di tinggalkan. Aku tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya menghilang, aku memang sudah tak pantas untuk di temani, bahkan bintang timurpun tahu diri, bintang yang selalu ada di tempat yang sama itu sudah beranjak pergi tanpa jejak, aku kehilangan cahayanya. Langit di sebelah timur sana kini kosong.. Kosong dan tak bercahaya lagi. Awan akan menutupinya untukku, dan setelah itu aku benar-benar tidak bisa menemukannya lagi di sana..

Rindu Hujan

Sudah lama aku tidak mendengar rintik hujan yang selalu berhasil menarikku untuk tenggelam bersama kenangan, Hujan seperti memori terpendam yang akan menetes keluar dalam ingatan dan menunjukannya dalam bentuk air mata, Aku merindukan hujan yang tidak kunjung datang, Aku merindukan awan mendung sebelum hujan, Aku merindukan wangi khas setelah hujan reda, Aku merindukan semuanya.. Semuanya.. Ketika hujan datang, Aku merindukan hujan.. Yang tanpa ku pinta akan menuntun otakku bercerita banyak hal dengan hatiku, mereka (otak dan hati) kadang bertengkar, bercanda, menangis, tertawa, tapi pada akhirnya mereka akan sinkron dengan membuatku menghela nafas sepanjang mungkin dan melepaskannya sepanjang aku menghirupnya, lalu meninggalkan sesuatu di hati 'lelah' Ah.. Hujan.. Tanpanya pelangi juga tidak akan pernah ada..