Tangisku mengudara tanpa henti..
Sedihku kian menjadi berulang kali..
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam dan berdiri..
Tak ada siapapun hanya aku sendiri..
Berteman sepi dengan duka yang menyelimuti..
Lelah rasanya terus disini.. Sedangkan kau sudah berlari pergi bersama bahagiaku yang tak lagi berarti..
Jika cerita ini kau sudahi.. Harusnya kau pahami.. Perpisahan ini memberiku luka dihati.. Jadi jgn pernah coba lagi datang untuk memperbaiki..
Apa yang aku fikirkan, apa yang kamu fikirkan, semua berakhir dengan perdebatan yang berujung dengan penjelasan kamu bahwa apa yang aku fikirkan salah.. Maaf, aku belum bisa memahami kamu.. Kamu selalu berbicara tentang kedewasaan yang juga belum bisa aku capai.. Apa itu kedewasaan? Kenapa aku tak pernah dewasa di matamu? Sering kali aku berusaha terlihat dewasa, kamu tak tahu, aku selalu ingin belajar dewasa untuk memperlihatkan padamu bahwa kelak tak akan ada pertengkaran lagi karena sikaf kekanak-kanakan ku, seperti yang selalu kamu bilang itu.. aku bisa terima kamu dengan sikap kekanak-kanakan kamu, tapi orang lain belum tentu bisa terima itu.. kapan kamu mau berubah menjadi dewasa? kamu ingat ucapanmu itu? Kamu tentu harus ingat, agar suatu hari nanti ketika ada seseorang yang mengatakan padaku, jika sikapku dewasa.. aku akan memberitahu mu. Maaf mungkin sampai saat terakhir bersamamu aku masih belum juga bisa dewasa, belum bisa memahami kamu.. Aku minta maaf. Aku mint
Komentar
Posting Komentar